1.Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang
terbentuk oleh hubungan timbal
balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem
bisa dikatakan juga
suatu tatanan kesatuan secara
utuh dan menyeluruh antara segenap unsur
lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.
2.Ekologi
adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya
dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos
(“habitat”) dan logos
(“ilmu”). Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar
makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Dalam
ekologi, kita mempelajari makhluk hidup sebagai kesatuan atau sistem dengan
lingkungannya.
3.Komponen Ekosistem
Komponen penyusun ekosistem terdiri atas dua
macam, yaitu komponen biotik dan
abiotik. Komponen
biotik adalah komponen yang terdiri atas makhluk hidup,
sedangkan komponen abiotik
adalah komponen yang terdiri atas benda mati. Seluruh
komponen biotik dalam suatu ekosistem
membentuk komunitas. Dengan demikian,
ekosistem dapat diartikan sebagai kesatuan
antara komunitas dengan lingkunagn
abiotiknya.
1. Komponen Biotik
Berdasarkan caranya memperoleh makanan di
dalam ekosistem, organisme anggota komponen biotik dapat dibedakan menjadi
tiga, yaitu:
a.Produsen,
yang berarti penghasil. Dalam hal ini,
produsen berarti organisme
yang mampu menghasilkan zat makanan sendiri.
Yang termasuk dalam
kelompok ini adalah tumbuha hijau atau
tumbuhan yang mempunyai klorofil.
Di dalam ekosistem perairan, komponen biotik yang berfungsi sebagai
produsen adalah berbagai jenis alga
dan fitoplankton.
b.
Konsumen,
yang berarti pemakai, yaitu organisme yang
tidak dapat
menghasilkan zat makanan sendiri tetapi
menggunakan zat makanan yang
dibuat oleh organisme lain. Organisme yang
secara langsung mengambil zat
makanan dari tumbuhan hijau adalah herbivora.
Oleh karena itu, herbivora
sering
disebut konsumen tingkat pertama. Karnivora yang mendapatkan
makanan dengan memangsa herbivora disebut konsumen tingkat kedua.
Karnivora yang memangsa konsumen tingkat
kedua disebut konsumen tingkat ketiga dan seterusnya.
c.
Dekomposer atau
Pengurai.
Dekomposer adalah komponen biotik yang berperan menguraikan bahan organik yang
berasal dari organisme yang telah mati
ataupun hasil pembuangan sisa pencernaan. Dengan adanya organisme pengurai,
unsur hara dalam tanah yang telah diserap oleh tumbuhan akan
diganti kembali, yaitu berasal dari hasil penguraian organisme pengurai.
2.KomponenAbiotik
Komponen abiotik merupakan komponen tak hidup dalam suatu ekosistem. Komponen abiotik sangat menentukan jenis makhluk hidup yang menghuni suatu lingkungan.Komponenabiotik banyakragamnya,antaralain:tanah,air,udara,suhu,danlain-lain.
Komponen abiotik merupakan komponen tak hidup dalam suatu ekosistem. Komponen abiotik sangat menentukan jenis makhluk hidup yang menghuni suatu lingkungan.Komponenabiotik banyakragamnya,antaralain:tanah,air,udara,suhu,danlain-lain.
a.Suhu
Suhu berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu merupakan syarat yang diperlukan organisme untuk hidup. Ada jenis-jenis organisme yang hanya dapat hidup padakisaransuhutertentu.
Suhu berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu merupakan syarat yang diperlukan organisme untuk hidup. Ada jenis-jenis organisme yang hanya dapat hidup padakisaransuhutertentu.
b.Sinarmatahari
Sinar matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena matahari menentukan suhu. Sinar matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagaiprodusenuntukberfotosintesis.
c.Air
Air berpengaruh terhadap ekosistem karena air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam pertumbuhan, perkecambahan, dan penyebaran biji; bagi hewan dan manusia, air diperlukan sebagai air minum dan sarana hidup lain, misalnya transportasi bagi manusia, dan tempat hidup bagi ikan. Bagi unsur abiotik lain, misalnya tanah dan batuan, air diperlukan sebagai pelarutdanpelapuk.
d.Tanah
Tanah merupakan tempat hidup bagi organisme. Jenis tanah yang berbeda menyebabkan organisme yang hidup didalamnya juga berbeda.Tanah juga menyediakan unsur-unsur penting bagi pertumbuhan organisme,terutamatumbuhan.
e.Angin
Angin selain berperan dalam menentukan kelembapan juga berperan dalam penyebaranbijitumbuhantertentu.
f.Garislintang
Garis lintang yang berbeda menunjukkan kondisi lingkungan yang berbeda pula. Garis lintang secara tak langsung menyebabkan perbedaan distribusi organisme di permukaan bumi. Ada organisme yang mampu hidup pada garis lintang tertentu saja.
Sinar matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena matahari menentukan suhu. Sinar matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagaiprodusenuntukberfotosintesis.
c.Air
Air berpengaruh terhadap ekosistem karena air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam pertumbuhan, perkecambahan, dan penyebaran biji; bagi hewan dan manusia, air diperlukan sebagai air minum dan sarana hidup lain, misalnya transportasi bagi manusia, dan tempat hidup bagi ikan. Bagi unsur abiotik lain, misalnya tanah dan batuan, air diperlukan sebagai pelarutdanpelapuk.
d.Tanah
Tanah merupakan tempat hidup bagi organisme. Jenis tanah yang berbeda menyebabkan organisme yang hidup didalamnya juga berbeda.Tanah juga menyediakan unsur-unsur penting bagi pertumbuhan organisme,terutamatumbuhan.
e.Angin
Angin selain berperan dalam menentukan kelembapan juga berperan dalam penyebaranbijitumbuhantertentu.
f.Garislintang
Garis lintang yang berbeda menunjukkan kondisi lingkungan yang berbeda pula. Garis lintang secara tak langsung menyebabkan perbedaan distribusi organisme di permukaan bumi. Ada organisme yang mampu hidup pada garis lintang tertentu saja.
Rantai makanan adalah peristiwa makan
dan dimakan antara makhluk hidup dengan urutan tertentu. Dalam
rantai makanan ada makhluk hidup yang berperan sebagai produsen,
konsumen, dan dekomposer. Ada dua tipe dasar rantai makanan:
1.
Rantai makanan
rerumputan (grazing food chain). Misalnya: tumbuhan - herbivora - carnivora - omnivora.
2. Rantai makanan sisa (detritus food chain).
Bahan mati mikroorganisme (detritivora = organisme pemakan sisa) predator dan bangkai.
=>Macam-macam rantai makanan
Para ilmuwan
ekologi mengenal tiga macam rantai pokok, yaitu rantai pemangsa, rantai
parasit, dan rantai saprofit.
1.Rantai
Pemangsa
Rantai pemangsa landasan utamanya adalah tumbuhan hijau sebagai produsen.
Rantai pemangsa dimulai dari hewan yang bersifat herbivora sebagai konsumen I,
dilanjutkan dengan hewan karnivora yang memangsa herbivora sebagai konsumen
ke-2 dan berakhir pada hewan pemangsa karnivora maupun herbivora sebagai
konsumen ke-3.
2.Rantai
Parasit
Rantai parasit dimulai dari organisme besar hingga organisme yang hidup
sebagai parasit. Contoh organisme parasit antara lain cacing, bakteri, dan
benalu.
3Rantai
Saprofit
Rantai saprofit dimulai dari organisme mati ke jasad pengurai. Misalnya
jamur dan bakteri. Rantai-rantai di atas tidak berdiri sendiri tapi saling
berkaitan satu dengan lainnya
Berikut adalah contoh sebuah
rantai makanan.
pada rantai
makanan tersebut dapat dijelaskan bahwa :
1.
Rumput
bertindak sebagai produsen.
2. Belalang sebagai konsumen I (Herbivora)
3. Katak sebagai konsumen II (Carnivora)
4. Ular sebagai konsumen III/konsumen puncak (Carnivora)
5. Jamur sebagai dekomposer.
5.JARING MAKANAN
Kumpulan dari rantai makanan nantinya akan
menjadi sebuah jaring, yang sering disebut dengan jaring-jaring makanan.
6.Piramida
ekologi
adalah
sebuah diagram yang menunjukkan jumlah relatif dari energi atau bahan yang
terkandung dalam setiap tingkat trofik dalam rantai makanan atau jaring
makanan. Piramida ekologi dibedakan menjadi tiga macam.
1.Piramida jumlah
Piramida jumlah dilukiskan dengan
jumlah individu yang membangunnya. Elton (1972) yang menemukan teori ini
mengatakan bahwa binatang yang menempati tingkat trofik yang lebih rendah,
jumlahnya lebih banyak dibanding dengan binatang yang menempati tingkat trofik
yang lebih tinggi. Dasar piramida ini digambarkan oleh produsen yang sangat
banyak dan jumlah organisme menurun cepat sampai tinggal beberapa individu
karnivora puncak, perhatikan Gambar 9.5.
Organisme di tingkat trofik pertama biasanya
paling melimpah, sedangkan organisme di tingkat trofik kedua, ketiga, dan
selanjutnya makin berkurang. Dapat dikatakan bahwa pada kebanyakan komunitas
normal, jumlah tumbuhan selalu lebih banyak daripada organisme herbivora.
Demikian pula jumlah herbivora selalu lebih banyak daripada jumlah karnivora
tingkat 1. Karnivora tingkat 1 juga selalu lebih banyak daripada karnivora
tingkat 2. Piramida jumlah dibuat berdasarkan jumlah organisme di tiap tingkat
trofik
2.Piramida Biomassa
.Biomassa
adalah berat kering suatu organisme. Contoh piramida biomassa dapat dilihat
pada Gambar 9.6.
Gambar
9.6 (a)
Piramida biomassa di Silver Springs, Florida. Angka-angka merupakan bobot
kering bahan organik (per meter persegi). (b) Piramida terbalik biomassa dalam suatu
danau. Angka-angka merupakan miligram bahan organik kering (dalam satu meter
kubik air)
.3.Piramida Energi
Pada piramida ini akan terlihat adanya penurunan
energi yang tersedia untuk setiap tingkat trofik. Jumlah energi sebagai
persediaan terbesar adalah produsen dan lebih kecil pada tingkat-tingkat trofik
berikutnya. Cara paling teliti untuk
mengetahui hubungan antara organisme dari berbagai tingkat trofik adalah dengan
piramida energi. Hal ini disebabkan pada biomassa yang sama dari organisme yang
berbeda belum tentu mempunyai kandungan energi yang sama, perhatikan
Gambar 9.7.
Gambar
9.7 Piramida
energi di Silver Springs, Florida. Angka merupakan hasil bersih pada setiap
tingkat trofik yang dinyatakan dalam kkal/m2/tahun. (Berdasarkan data yang diperoleh
Howard T. Odum).
Pada piramida energi terjadi penurunan sejumlah
energi berturut-turut yang tersedia di tiap tingkat trofik. Berkurangnya energi yang terjadi di setiap trofik terjadi
karena hal-hal berikut.
1)Hanya sejumlah makanan tertentu yang ditangkap dan dimakan oleh tingkat trofik selanjutnya.
2)Beberapa makanan yang dimakan tidak bisa dicerna dan dikeluarkan sebagai sampah.
3)Hanya sebagian makanan yang dicerna menjadi bagian dari tubuh organisms, sedangkan sisanya digunakan sebagai sumber energi.
1)Hanya sejumlah makanan tertentu yang ditangkap dan dimakan oleh tingkat trofik selanjutnya.
2)Beberapa makanan yang dimakan tidak bisa dicerna dan dikeluarkan sebagai sampah.
3)Hanya sebagian makanan yang dicerna menjadi bagian dari tubuh organisms, sedangkan sisanya digunakan sebagai sumber energi.
7.Simbiosis
berasal dari
bahasa Yunani sym yang berarti dengan dan biosis yang
berarti kehidupan. Simbiosis merupakan interaksi antara dua organisme yang hidup berdampingan. Ada beberapa bentuk
simbiosis yakni:
- Parasitisme adalah di mana pihak yang satu mendapat keuntungan dan merugikan pihak lainnya. Contoh:
- Tanaman benalu dengan inangnya
- Tali putri dengan inangnya
- cacing perut dan cacing tambang yang hidup di dalam usus manusia
- bunga raflesia dengan inangnya
- Mutualisme adalah hubungan sesama mahkluk hidup yang saling menguntungkan kedua pihak. Contohnya:
- Bunga Sepatu dan Lebah
- Burung Jalak dan Kerbau.
- Jenis jamur tertentu dan jenis alga tertentu membentuk likenes
- Bunga dengan kupu-kupu
- Protozoa Mixotricha paradoxa dengan rayap Mastotermes darwiniensis
- Komensalisme, adalah di mana pihak yang satu mendapat keuntungan tapi pihak lainnya tidak dirugikan dan tidak diuntungkan. Contoh:
- Ikan badut dengan anemon laut
- tai dengan short
- Ikan Remora dan Ikan Hiu
- Anggrek dengan Pohon Mangga
- Amensalisme, yaitu saat satu pihak dirugikan dan pihak lainnya tidak diuntungkan maupun dirugikan.contoh:
- Kompetisi, di mana kedua pihak saling merugikan, biasanya terjadi melalui kompetisi dalam memperebutkan makanan.
- Netralisme, dimana kedua pihak tidak saling diuntungkan maupun dirugikan. Interaksi antar kedua spesies tidak menyebabkan keuntungan maupun kerugian bagi keduanya.
8.Kompetisi
adalah interaksi antara dua makhluk hidup yang mengakibatkan kedua makhluk
hidup tersebut mengalami kerugian. Adapun kebutuhan hidup yang sering diperebutkan antara lain, adalah
makanan, tempat berlindung, tempat bersarang, sumber air, dan pasangan untuk kawin.
Semakin besar tumpang tindih relung ekologi, semakin sering terjadi kompetisi. Bentuk
kompetisi yang terjadi berupa
·
kompetisi intraspesifik (kompetisi antar anggota satu spesies), contohnya jenis burung di hutan
yang memakan serangga yang sama.
·
Kompetisi interpesifik merupakan kompetisi antar anggota yang berbeda spesies. Kompetisi ini
terjadi jika dua atau lebih populasi pada suatu wilayah memiliki kebutuhan
hidup yang sama, sedangkan ketersediaan kebutuhan tersebut terbatas. Sebagai
contoh adalah rusa dan kambing yang sama-sama membutuhkan rumput sebagai pakan
di tempat yang sama. Di alam, persaingan antar individu dalam spesies penting
artinya untuk mengatur populasi spesies tersebut sehingga terjadi suatu
keseimbangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar